Metodologi Ward And Peppard
Metodologi Ward and
Peppard
A. Definisi
Metodologi
Faktor
penting dalam proses perencanaan strategis SI/TI adalah penggunaan metodologi.
ü Metodologi
merupakan kumpulan dari metode, teknik, dan tools yang digunakan untuk
mengerjakan sesuatu.
ü Tujuan
dari penggunaan metodologi dalam perencanaan strategis SI/TI adalah untuk
meminimalkan resiko kegagalan, memastikan keterlibatan semua pihak yang
berkepentingan serta meminimalkan ketergantungan individu, dan lebih menekankan
kepada proses dan sasaran yang ditentukan.
B. Model
Strategis Ward and Peppard
Beberapa karakteristik dari perencanaan
strategis SI/TI antara lain adalah adanya misi utama : Keunggulan strategis
atau kompetitif dan kaitannya dengan strategi bisnis; adanya arahan dari
eksekutif atau manajemen senior dan pengguna; serta pendekatan utama berupa
inovasi pengguna dan kombinasi pengembangan bottom up dan analisa top down
(Pant & Hsu, 1995).
C. Metodologi
Ward and Peppard
Metodologi versi ini terdiri dari
tahapan masukan dan tahapan keluaran (Ward & Peppard, 2002).
·
Tahapan masukan terdiri
dari:
1. Analisis
lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi bisnis saat ini,
sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis organisasi.
2. Analisis
lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi, industri, dan
iklim bersaing perusahaan.
3. Analisis
lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi dari
perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity), bagaimana
kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia, sumber daya dan
infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio dari SI/TI yang ada
saat ini.
4. Analisis
lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan peluang
pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan dan pemasok.
·
Sedangkan tahapan
keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk menghasilkan suatu dokumen perencanaan
strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:
1. Strategi
SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan memanfaatkan
SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi dan gambaran
arsitektur informasi.
2. Strategi
TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi dan sumber
daya manusia SI/TI.
3. Strategi
Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang diterapkan melalui
organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.
D. Metode/Teknik
analisis yang digunakan Ward and Peppard
Beberapa
teknik/metode analisis yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI pada
metodologi ini, mencakup:
1. Analisis
SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis
lingkungan. Kekuatan diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja
kekuatan organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan bisnis.
Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara
menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya,
kemudian menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, di mana aplikasinya adalah :
1) Strength
(kekuatan) adalah suatu hal yang dapat dilakukan dengan baik oleh perusahaan
atau suatu karakteristik yang dapat meningkatkan kompetensi perusahaan, yang
mana kekuatan itu dapat berupa aset fisik, keahlian / spesialisasi perusahaan,
SDM yang handal, Produk yang berkualitas dan inovatif, Posisi Perusahaan dalam
pangsa pasar.
2) Weakness
(Kelemahan) adalah kekurangan yang ada pada sebuah perusahaan apabila
dibandingkan dengan perusahaan sejenis, atau kondisi yang menempatkan
Perusahaan pada suatu Kerugian, kelemahan tersebut dapat berupa, kurangnya
kemampuan dan keahlian SDM, kurangnya aset perusahaan yang mendukung, minimnya
strategi dalam hal promosi dan pemasaran, dan bisa juga proses bisnis yang
kurang jelas serta koordinasi yang tidak baik
3) Opportunities
( Peluang ) merupakan faktor yang penting yang perlu di pertimbangkan dalam
menyusun strategi Perusahaan,
4) Threat
( Ancaman) merupakan ancaman atau tantangan yang perlu di waspadai dan
diantisipasi karena jika tidak, maka ancaman ini dapat membuat perusahaan
mengalami kerugian atau kegagalan dalam persaingan, ancaman tersebut dapat
berupa munculnya pesaing baru, pesaing memiliki sumber daya yang lebih baik,
dan mungkin adanya ancaman dari pihak internal.
2. Analisis
Five Forces Competitive
Porter (2010)
menyatakan bahwa industri yang ada saat ini dipengaruhi oleh 5 faktor.
Faktor–faktor ini berguna untuk mengambangkan keunggulan aras persaingan
industriuntuk lebih memahami dimana perusahaan beroperasi, adapun kelima faktor
tersebut adalah :
1) Pesaing
Industri (Rivaly) Biasanya perusahaan berusaha untuk mencapai keunggulan
kopetitif terhadap pesaingnya. Intensitas persaingan antar perusahaan
bervariasi di seluruh industry. Dalam mengejar keuntungan lebih dari pada
pesaing, perusahaan memiliki langkah kompetitif diantaraya seperti : perubahan
harga, Meningkatkan diferensiasi produk, memanfaatkan saluran distribusi, dan memanfaatkan
hubungan dengan pemasok.
2) Ancaman
produk pengganti (Threat of sybtitutes) Pada model porter, produk pengganti
mengacu pada produk di industri yang lain. Hal ini terjadi ketika suatu produk
dipengaruhi oleh perubahan harga dari produk pengganti. Sebuah produk
dipengaruhi oleh produk pengganti sebagai produk pengganti menjadi lebih
tersedia, permintaan menjadi lebih mudah diupayakan karena pelanggan memiliki
banyak alternatif.
3) Kekuaran
Pembeli (Buyer Power) Kekuatan pembeli adalah dampak pelanggan terhadap
industri yang ada. Ketika kekuasaan pembeli kuat, dapat digambarkan dimana
terdapat banyak pemasok namun hanya terdapat 1 pembeli, maka pembeli dapat
menetapkan harga.
4) Kekuatan
Pemasok (Supplier power) Suatu industri pasti memerlukan bahan baku, tenaga
kerja, dan perlengkapan lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya hubungan antara
pembeli-pemasok antar industri. Jika jumlah pemasok sedikit, maka semakin
penting produk, dan semakin kuat posisi produk tersebut di pangsa pasar.
5) Ancaman
pendatang baru Hal ini dipengaruhi dari besar kecilnya hambatan yang masuk,
yang dapat menimbulkan ancaman bagi perusahaan dalam suatu industri. Jika
industri meningkat, maka akan banyak perusahaan yang memasuki pasar dan
mengambil keuntungan. Ketika keuntungan menurun maka beberapa perusahaan akan
keluar dari pangsa pasar sehingga dapat mengembalikan keseimbangan. Solusi yang
dapat menjadi strategi untuk mencegah pendatang potensial memasukki pasar,
adalah menjaga harga tetap secara artifisial rendah.
3. Analisis
Value Chain
Analisa Value Chain dilakukan untuk memetakan
seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori
aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen
organisasi yang menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing
unit kerja, secara diagram value chain dapat terlihat seperti gambar dibawah
ini.
4. Metode
Critical Succes Factors
Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari
organisasi dan lingkungannya yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan.
CSF dapat ditentukan jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari
CSF adalah menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan
aktivitas yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah
sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi SI-nya,
memfokuskan proses perencanaan strategis SI pada area yang strategis, memprioritaskan
usulan aplikasi SI dan mengevaluasi strategi SI, seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
5. Metode
Balanced Scorecard
Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini
adalah titik pandang penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat
dari segi finansial saja tetapi juga harus ditambahkan ukuran-ukuran dari
perspsektif lainnya seperti tingkat kepuasaan customer, proses internal dan
kemampuan melakukan inovasi.
Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem
pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan
scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka
panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti : 1. Memperjelas dan
menerjemahkan visi dan strategi. 2. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai
tujuan dan ukuran strategis. 3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan
menyelaraskan berbagai inisiatif strategis. 4. Meningkatkan umpan balik dan
pembelajaran strategis.
6. Metode
McFarlan’s Strategic Grid
McFarlan
strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI berdasarkan konstribusinya
terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada empat kuadran (strategic, high
potential, key operation, and support). Dari hasil pemetaan tersebut didapat
gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI terhadap organisasi dan pengembangan
dimasa mendatang (Ward and Griffith 1996), keempat kuadran tersebut dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
McFarlan
Strategic Grid [Ward and Peppard, 2002]
Kelompok 5
- Luthfia Saskia
- Mentari Tri Wayuni
- Putri Qurota Aini
- Sodikin
Refrensi
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/129989-ID-langkah-langkah-perencanaan-strategis-si.pdf&ved=2ahUKEwini47p1a_oAhU37XMBHRVxCjkQFjAAegQIBhAC&usg=AOvVaw0jAH-dbkT5yLYqAn0Sczqg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://www.researchgate.net/publication/327244384_Analisa_Metodologi_Ward_Peppard_Dalam_Penentuan_Perencanaan_Strategis_SITI
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.neliti.com/media/publications/129989-ID-langkah-langkah-perencanaan-strategis-si.pdf&ved=2ahUKEwini47p1a_oAhU37XMBHRVxCjkQFjAAegQIBhAC&usg=AOvVaw0jAH-dbkT5yLYqAn0Sczqg
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Analisis_SWOT
https://www.researchgate.net/publication/327244384_Analisa_Metodologi_Ward_Peppard_Dalam_Penentuan_Perencanaan_Strategis_SITI
Comments
Post a Comment